Baru-baru ini saya menonton acara kontes True Beauty, pesertanya wanita dan pria muda. Yang dinilai dalam kontes ini adalah 3-B: Beauty, Brain, and Behaviour. Untuk jadi pemenang tidaklah mudah karena harus mempunyai ketiga kriteria tersebut. Kecantikan tidak hanya dinilai pada paras luarnya tetapi juga dari pemikiran, sikap, dan perilaku seseorang. Memang lebih mudah untuk menjadi pemenang kalau hanya dinilai di pentas pertandingan, tetapi untuk menjadi pemenang pada pertandingan ini sungguh sulit karena semua peserta tanpa disadari, sikap dan gerak gerik mereka di luar panggung selalu diawasi oleh kamera yang tersembunyi. Banyak peserta yang gugur dalam pertandingan ini karena kelakuan dan sikap mereka sangat berlainan pada saat mereka di depan penonton dan juri. Mereka banyak yang menangis tersedu-sedu dan menyesal dan tidak bisa menerima kekalahannya sampai ditayangkan perilaku mereka sehari-hari melalui kamera tersembunyi. Tapi apa nyana semuanya sudah terlambat dan tidak bisa diulang.
Setelah menonton acara True Beauty, saya mulai berpikir sejenak bahwa untuk memenangkan pertandingan ini mereka harus bisa lolos dari kamera tersembunyi. Sebagaimana dengan hidup kita di dunia ini, pasti Tuhan juga punya kamera yang jauh lebih canggih bahkan bisa tembus ke hati dan pikiran kita yang tersembunyi. Seringkali kita berpikir bisa lolos dari penilaian Tuhan. Kita mencuri, menipu, korupsi, menjelekkan orang, iri, munafik, menyakiti orang orang di sekitar kita, tinggi hati (sombong) karena punya kekayaan dan kekuasaan, gila hormat, kata-kata kasar, tidak peduli pada sesama, tidak tepat janji atau tidak konsisten (lihat hal 14: “Penyakit Inkonsisten”), serakah, memandang hina pada orang lemah, marah yang tidak terkendali, berselingkuh, merebut atau ada affair dengan suami/istri orang dan masih merasa benar, karyawan tidak jujur terhadap bos, bos yang tidak adil, dan lain-lain.
Sering kali kita memainkan peran seperti orang saleh dengan berpakaian yang kelihatannya saleh, di pesta atau di tempat-tempat arisan, acara makan siang dengan teman pribadi dan bisnis, dan lain-lain. Sering ke rumah ibadah atau mengadakan ibadah seakan-akan kita kelihatan supel dan baik hati. Tetapi siapa sangka kalau di rumah galaknya seperti harimau bahkan mengeluarkan kata-kata penghuni kebun binatang. Di kantor-kantor juga sering mendengar adanya perselingkuhan pada jam-jam istirahat. Seakan-akan berita ini sudah basi dan dianggap biasa.
Di suatu hari, kita pasti berhadapan dengan sang Pencipta.Tidak takutkah Anda kalau harus bayar mahal atas perbuatanmu, baik di dunia dan di akhirat? Jangan berpikir Anda bisa mempermainkan Tuhan. Lebih baik gunakanlah waktumu di dunia dengan sebaik mungkin. Ingatlah, Tuhan tidak bisa dipermainkan karena apa yang ditabur orang itu, dialah juga yang akan menuai.
Jadilah pemenang pertandingan True Beauty yang dari Tuhan.
Salam hangat dari saya,
Cathy Wenas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar